Minggu, 06 Februari 2011

Kebiasaan Mengompol pada Anak

Enuresis Primer dan Sekunder
anak mengompolIstilah medis untuk mengompol adalah enuresis. Bila mengompol di waktu malam, disebut nocturnal enuresis dan bila di waktu siang, diurnal enuresis. Ada dua jenis enuresis: primer dan sekunder. Seorang anak disebut memiliki nocturnal enuresis primer bila dia mengompol semenjak bayi. Nocturnal enuresis sekunder terjadi bila dia sebelumnya sudah tidak mengompol selama 3 sampai 6 bulan, lalu kembali mengompol. Enuresis sekunder biasanya disebabkan oleh stres, misalnya saat baru masuk sekolah, mendapatkan adik baru atau perceraian orang tua.

Sebab Mengompol
Kandung kemih adalah kantong otot yang menyimpan urine, mengembang saat urine berkumpul dan mengempis bila ditekan saat buang air kecil. Pada anak yang dapat mengendalikan kandung kemih, saraf-saraf di dinding kandung kemih mengirimkan pesan ke otak saat penuh, lalu otak mengirim pesan balik untuk menahannya agar tidak otomatis pipis sampai anak tersebut siap ke kamar mandi. Tetapi anak yang mengompol memiliki masalah dalam proses ini.

Hal penting yang perlu diketahui adalah kebanyakan anak tidak sengaja mengompol. Karena berbagai alasan, anak yang mengompol tidak merasakan penuhnya kandung kemih sehingga mereka tidak bangkit untuk pipis di kamar mandi. Kadang-kadang, sang anak bermimpi sedang pipis di kamar mandi, lalu baru menyadari telah mengompol saat terbangun dalam kondisi basah. Kebanyakan anak yang mengompol adalah mereka yang tidurnya sangat nyenyak. Bahkan gonggongan anjing yang keras sekali pun tidak akan membangunkannya.
Beberapa anak mengompol setiap malam, yang lainnya hanya kadang-kadang. Banyak dari mereka yang tidak mengompol saat tidur di rumah teman atau saudara. Hal itu karena mereka tidur tidak senyenyak biasanya, khawatir akan mengompol. Sepanjang malam, otak mereka sibuk mengirim sinyal kewaspadaan ke kandung kemihnya agar tidak melepaskan urine tanpa kendali.

Hal Biasa
Mengompol adalah hal yang umum. Jangan memarahi anak karena mengompol. Juga jangan biarkan anggota keluarga lain mengolok-oloknya. Hal itu dapat membuat anak stres dan kurang percaya diri.
Anak-anak akan berhenti mengompol dengan beranjaknya usia. Kebanyakan anak sudah tidak mengompol pada usia tiga sampai empat tahun. Sedikit di antaranya yang masih mengompol hingga usia enam tahun dan hanya sekitar 8% yang masih mengompol pada usia delapan tahun. Kebiasaan mengompol lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dan anak yang salah satu atau kedua orang tuanya punya riwayat mengompol di waktu kecil.

Tips
Sampai sang anak dapat berhenti mengompol sepenuhnya, hal-hal berikut dapat Anda lakukan:
  • Jangan memberi banyak minuman kepada anak Anda dua jam sebelum tidur.
  • Lapisi tempat tidur anak dengan perlak plastik/karet di antara kasur dan sprei.
  • Pipiskan anak di kamar mandi sebelum beranjak tidur.
  • Pertimbangkan menciptakan kebiasaan bangun tidur untuk pipis, dua atau tiga jam setelah sang anak tertidur. Anda dapat membangunkannya sendiri atau menggunakan alarm.
  • Ajak anak Anda ikut membereskan sprei dan kain lainnya yang basah.
  • Beri pujian dan penghargaan bila tidak mengompol di hari itu.
  • Pertimbangkan mengajari anak Anda dengan latihan mengendalikan otot kandung kemih. Mintalah agar dia menahan kencing di siang hari untuk beberapa menit dan lalu ditingkatkan bertahap waktunya. Latihan ini dapat meningkatkan kapasitas kandung kemihnya dan menguatkan otot yang menahan kencing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar