Minggu, 06 Februari 2011

Penyebab dan Penanganan Sembelit atau Konstipasi

Sembelit atau konstipasi adalah suatu kondisi patologis di mana Anda sulit buang air besar atau buang air besar dalam kuantitas sedikit. Gejala sembelit mungkin termasuk nyeri perut dan ketidakmampuan atau tidak buang air besar untuk lebih dari 3 hari. Bagian dari kotoran yang besar mungkin merobek selaput lendir anus, terutama pada anak-anak, sehingga menyebabkan perdarahan di dubur. Anak-anak yang masih menyusui dapat tidak buang air besar selama 7 hari tanpa menimbulkan gangguan.

Penyebab
Sembelit terutama disebabkan diet rendah serat, kurangnya aktivitas fisik, tidak cukup minum air, atau menahan buang air besar ketika Anda memiliki dorongan untuk itu. Stres dan perjalanan juga dapat berkontribusi pada sembelit atau perubahan pola buang air besar. Penyakit seperti sindrom iritasi usus besar, kanker usus, fibrosis kista, masalah kesehatan mental, gangguan neurologis atau obat tertentu juga dapat menyebabkan sembelit.

Diagnosis
Dokter akan menanyakan gejala dan kebiasaan hidup serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis sembelit. Tes berikut dapat membantu mengetahui penyebab sembelit:
  • Mengukur tekanan anus dan rektum
  • Enema barium
  • Tes darah, CBC, PT, atau PTT
  • Kolonoskopi
  • Proktosigmoidoskopia (pemeriksaan usus)
  • Analisis tinja
  • Rontgen perut.
Penanganan
Pada kebanyakan kasus, sembelit dapat ditangani dengan baik tanpa menggunakan obat atau hanya dengan obat ringan. Yang lebih penting adalah mengubah kebiasaan diet dengan mengkonsumsi makanan yang mampu meningkatkan volume kotoran dan mengandung zat yang dapat melembutkan tekstur (berbagai jenis minyak). Anak-anak dan orang dewasa harus mendapatkan cukup serat dalam diet mereka. Sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, kacang, beras merah atau sereal merupakan sumber serat yang sangat baik.Untuk menuai manfaat dari serat, perbanyaklah minum cairan. Hal yang penting juga adalah menjalani hidup aktif secara fisik, seringkali hanya berjalan singkat setiap hari dapat membangun gerakan usus yang teratur. Jika Anda terbatas pada kursi roda atau tempat tidur, seringlah mengubah posisi dan melakukan latihan kontraksi perut dengan mengangkat kaki. Seorang terapis dapat merekomendasikan latihan yang sesuai. Kebiasaan buang air besar secara teratur sangat membantu mencegah sembelit.
Pelunak tinja (misalnya yang mengandung dari natrium dokusat) dapat membantu. Penggunaan obat pencahar sebaiknya dihindari karena usus dapat menjadi kecanduan rangsangan pencahar.Jangan memberikan obat pencahar pada anak-anak tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.

Hubungi dokter Anda bila:
  • Sembelit disertai kram perut dan ketidakmampuan untuk kentut
  • Sakit perut yang parah, terutama jika Anda kelebihan berat badan
  • Ada darah atau lendir pada tinja
  • Sembelit bergantian dengan diare
  • Dubur terasa sakit
  • Anak Anda di bawah 2 bulan tidak buang air besar selama lebih dari tiga hari, disertai muntah atau rewel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar